TERAPI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
Menurut Haryanti & Nisa (2015), Gagal ginjal kronik terjadi karena kerusakan struktur dan fungsional ginjal selama lebih dari 3 bulan dengan LFG kurang dari 60 ml/menit/1,73m2. Selain itu, laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 60 menit per 1,73 m2 luas permukaan tubuh. Pada saat mengalami kerusakan ginjal, pasien dapat mengalami uremia yang membutuhkan berbagai terapi, dan apabila sudah kronik harus melakukan transplantasi ginjal untuk memperpanjang hidupnya.
Terapi yang dapat dilakukan pada penderita gagal ginjal diantaranya :
1. Terapi konservatif
- Pengaturan diet protein
berfungsi untuk mencegah atau mengurangi azetomia.
- Diet kalium
diet kalium untuk mencegah terjadinya hiperkalemi yang membahayakan pasien
- Diet kalori
untuk menambah energi pasien gagal ginjal yang sering mangalami malnutrisi
- Pengaturan kebutuhan cairan seperti, mineral, dan elektrolit
berguna untuk mengurangi kelebihan beban sirkulasi dan intoksikasi cairan
2. Terapi kognitif
- Pasien memiliki pola pikir yang positif dalam menerima penyakitnya
- Mampu beradaptasi dengan penyakit kroniknya.
- Mengatasi masalah harga diri rendah, kondisi putus asa yang dialami.
- Meningkatkan kualitas hidupnya dan mengatasi gejala depresi.
3. Terapi ACE inhibitor
Angiotensin-converting
enzyme (ACE) inhibitor merupakan salah satu jenis obat yang biasa
digunakan oleh penderita penyakit ginjal untuk meredakan tekanan darah tinggi. Karena orang
penderita gagal ginjal sering mengalami hipertensi.
4. Hemodialisis
Terapi pengganti ginjal yaitu terapi yang melakukan tindakan cuci darah yang disebut
Haemodialisa. Tindakan haemodialisis ini berfungsi untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
Semua
terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penderita gagal
ginjal kronik. Agar mereka terus berkeinginan untuk sembuh dan pulih kembali. Selain
itu, semua terapi ini berfungsi untuk mengembalikan rasa percaya diri pasien
gagal ginjal kronik, dan membuat tubuh mereka pulih sedikit demi sedikit. Namun
ketergantungan dalam tindakan ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
dalam kehidupan pasien gagal ginjal kronik.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, I. A., P., & Nisa, K. 2015. Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Majority. 4(7), 49-53.
Khan, M., A., H., Ahmed, S., S., Laila, T., R. 2015. Treatment and Prevention of Common Complications of Chronic Kidney Disease. Journal Enam Med Col. 4(1), 45-55.
Madore, F., Brophy, J., Cardinal, H., M., Boyer, L., Joseph, L., Bogaty, P. 2010. Therapeutic Management in Patients with Renal Failure who Experience an Acute Coronary Syndrome. Clinical Journal of the American Society of Nephrology. 5, 87-94.
Rochmawati, D., H., Purnomo., Yulianti, R. 2015. Pengaruh Cognitive Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di SMC RS Telogorejo. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2(3), 123-133.
Atala, A., Yoo, J., J., Salem, W. 2017. Selective Cell Therapy For The Treatment of Renal Failure. 20-28.
Nah itu semua adalah artikel yang saya telah resume dan telah mendaptkan revisi dari dosen saya. Semoga bermanfaat kawan-kawan.
Jangan lupa comment dan follow ya☺☺☺
Komentar
Posting Komentar